Headlines News :
    DONASI: NOREK. 0534010013 a/n CECEP WAWAN SETIAWAN
Selamat Datang di Blog Sederhana Kang Cecep Wawan Setiawan
    DONASI: NOREK. 0534010013 a/n CECEP WAWAN SETIAWAN
Selamat Datang di Blog Sederhana Kang Cecep Wawan Setiawan
Home » , » Ikan

Ikan


BAB 1 KLASIFIKASI IKAN








Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak .
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi langsung. Upaya pengolahan belum banyak dilakukan kecuali ikan asin. Ikan dapat diolah menjadi berbagai produk seperti ikan kering, dendeng ikan, abon ikan, kerupuk ikan, ikan asin, kemplang, bakso ikan dan tepung darah ikan sebagai pupuk tanaman dan pakan ikan.
Ikan adalah kelompok parafiletik yang berarti, setiap kelas yang memuat semua ikan akan mencakup pula tetrapoda yang bukan ikan. Atas dasar ini, pengelompokan seperti Kelas Pisces, seperti pada masa lalu, tidak layak digunakan lagi.
Berikut adalah unit-unit yang mencakup semua vertebrata yang biasa disebut sebagai ikan:
·                      
o    
§  Subkelas Pteraspidomorphi (ikan tak berahang primitif)
o    Kelas Thelodonti
o    Kelas Anaspida
o    (tidak berstatus) Cephalaspidomorphi (ikan tak berahang primitif)
§  (tidak berstatus) Hyperoartia
o    Kelas Galeaspida
o    Kelas Pituriaspida
o    Kelas Osteostraci
·       Infrafilum Gnathostomata (vertebrata bermulut besar)
o    Kelas Placodermi (ikan berperisai, punah)
o    Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang rawan: hiu, pari)
o    Kelas Acanthodii (hiu berduri, punah)
·       Superkelas Osteichthyes (ikan bertulang sejati: mencakup hampir semua ikan penting masa kini)
o    Kelas Actinopterygii (ikan bersirip kipas)
o    Kelas Sarcopterygii (ikan sirip berdaging/ikan bersirip cuping)
§  Subkelas Coelacanthimorpha (coelacanth)
§  Subkelas Dipnoi (ikan paru)

*

 

BAB II MORFOLOGI (BENTUK TUBUH IKAN)

Morfologi atau bentuk tubuh ikan sangat bervariasi dan aneka ragam, tetapi morfologi dasarnya adalah terdiri dari kepala, badan, dan ekor.

Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan:
1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2. Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang- organ listrik
3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh.
4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah - mengedarkan O2, nutrisi, dsb.
6. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus;
7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi.
8. Sistem hormon: kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb;
9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi: organnya terutama ginjal,
10. Sistem reproduksi dan embriologi: organnya gonad jantan dan betina.
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya:
- sistem urat daging dan sistem rangka:  mempengaruhi bentuk tubuh, menentukan cara bergeraknya
- sistem pernafasan dan peredaran darah: O2 dari perairan ditangkap oleh darah, dipertukarkan dg CO2, dibawa ke seluruh tubuh melalui darah.

1. SISTEM PENUTUP TUBUH/KULIT

 Kulit terdiri dari 2 lapis:
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik

- Fungsi kulit :
1. pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi – osmoregulasi
5. alat pernafasan tambahan

Organ yang terdapat pada kulit :
- sisik, termasuk skut dan kil
- kelenjar lendir
- kelenjar racun
- sumber pewarnaan
- organ cahaya à ikan-ikan laut dalam

Tipe-tipe sisik : sikloid, ktenoid, plakoid, ganoid, cesmoid.

Kelenjar lendir : mengeluarkan lendir

Fungsi lendir :
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)

Kelenjar racun : pada spesies-spesies tertentu: modifikasi kelenjar lendir, letaknya berbeda-beda di sirip-sirip, fungsinya untuk pertahanan diri, menyerang, dan mencari makan.
Sumber pewarnaan pada ikan : fungsi pewarnaan: penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, menghindar dari predator, menunggu mangsa, komunikasi dengan lawan jenis.

2. SISTEM URAT DAGING (OTOT)

Jenisnya :
- bergaris
- polos
- jantung

Kerjanya :
- di bawah rangsang saraf
- tidak di bawah rangsang saraf

Fungsinya : untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ dalam.

Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada ± 250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).

3. SISTEM RANGKA (TULANG)

Fungsi rangka :
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit

Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam :
a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b. Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)

Berdasarkan letaknya :
- tulang tengkorak
- tulang punggung
- tulang rusuk
- tulang penyokong insang
à disebut rangka VISCERAL
- tulang penyokong sirip
à disebut rangka APPENDICULAR

Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum – di bawah
- pre operculum – di depan
- interculum – diantara


4. SISTEM PENCERNAAN
1.      Saluran pencernaan
Mulai dari muka ke belakang, saluran pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.
a.       Mulut
Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada ikan-ikan tertentu bibir tidak berkembng dan malahan hilang secara total karena digantikan oleh paruh atau rahang (ikan famili scaridae, diodotidae, tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang dengan baik dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat sungut, yang berperan sebagai alat peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan juga terletak di atas hidung.

b. Rongga mulut
Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang disebut rongga mulut. Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut adalah gigi, lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh lapisan sel permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel penghasil lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di bagian mulut juga terdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi menyeleksi makanan.
c. Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga mlut, masih ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan makanan.
d. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun ketika berada di lambung dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum (proses osmoregulasi)

e. Lambung
Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya relatif lebih besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain. Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi untuk menggerus makanan (pencernaan secara fisik).
f. Pilorus
Pilorus merupakan segmen yang terletak antara lambung dan usus depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang mengecil/menyempit.
g. Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran pencernaan. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan
h.      Rektum
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang terujung. Secara anatomis sulit dibedakan batas antara usus dengan rektum. Namun secara histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat dibedakan dengan adanya katup rektum.
i.     Kloaka
Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran pencernaan dan saluran urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka, sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut.
j. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada.


2.      Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh ikan buas juga berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada umumnya menghasilkan enzim-enzim pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris menghasilkan enzim-enzim pemecah karbohidrat. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Disamping itu, saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga berfungsi sebagai kelenjar pencernaan.
Hati meupakan organ penting yang mensekresikan bahan untuk proses pencernaan. Organ ini umumnya merupakan suatu kelenjar yang kompak, berwarna merah kecokelatan. Posisi hati terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang jantung dan disekitar usus depan. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk kantong kecil, bulat, oval atau memanjang dan berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan kantung empedu yang fungsinya untuk menampung cairan empedu yang disekresikan oleh organ hati. Secara umum hati berfungsi sebagi tempat metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta tempat memproduksi cairan empedu. Pankreas merupakan organ yang mensekresikan bahan (enzim) yang berperan dalam proses pencernaan. Pankreas ada yang berbentuk kompak dan ada yang diffus (menyebar) di antara sel hati. Letak penkreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran pankreatik bermuara ke usus depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran kecil yang bergabung satu sama lain dan pada akhirnya akan terbentuk saluran yang keluar dari pankreas menuju usus depan
            Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus.
Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus. Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.

3.      Sistem Pencernaan Ikan Carnivora
Sistem pencernaan ikan sangat mirip. Semua memiliki mulut, kerongkongan (tenggorokan), dan daerah untuk penyerapan komponen makanan (depan dan midgut) dan pemadatan bahan limbah dicerna (hindgut). Dalam adaptasi terhadap pola makan, perbedaan utama yang terlihat pada struktur mulut dan gigi, alat penyapu insang, faring, perut (jika ada) dan panjang usus. Pada ikan karnivora atau mereka dengan diet daging-berorientasi omnivora ada perut yang pasti (foregut) sementara herbivora omnivora atau tanaman-berorientasi memiliki perut ada tetapi bergantung pada area midgut lebih diperpanjang.
Selain itu ikan karnivora memiliki ekstensi ke bagian atas dari midgut dikenal sebagai caecae pilorus. Dua organ-organ internal lainnya yang berhubungan dengan pencernaan, yaitu hati dan kandung empedu, yang terletak anterior ke lambung atau bagian anterior midgut tersebut. Sebelum dicerna, makanan ikan, baik hidup atau dalam bentuk pelet, harus ditangkap dan ditempatkan sebelum ‘menelan’ – ini adalah fungsi dari mulut. Pada gigi ikan karnivora atau predator dapat hadir pada rahang, lidah dan mulut bagian dalam (rongga bukal) – gigi ini tidak menggigit atau menghancurkan makanan, tetapi cukup tahan dan mencegah melarikan diri. Ikan herbivora atau yang memakan mangsa bercangkang keras mungkin memiliki gigi faring untuk membantu menghancurkan makanan sebelum memasuki perut. Kerongkongan adalah tabung yang menghubungkan mulut ke lambung dan / atau usus – tidak ada penyerapan makanan terjadi di sini.
Untuk spesies-spesies ikan dengan perut, dua daerah dapat diidentifikasi – daerah anterior jantung (makanan yaitu memasuki bagian lambung dari kerongkongan) dan posterior bagian pilorus (keluar makanan mana dari perut ke saluran usus). Dinding lambung mensekresi asam klorida dan enzim pencernaan yang berfungsi untuk melembutkan dan memulai pemecahan makanan menjadi lebih kecil, potong diserap. Pada ikan stomachless, dinding anterior midgut mengeluarkan enzim pencernaan tetapi asam klorida tidak.
Dari perut usus (pertengahan terdiri dan hindgut) berjalan ke lubang / anus. Pada ikan karnivora usus yang relatif singkat sementara ikan herbivora, yang cenderung kurang perut, panjang dan banyak dilipat untuk meningkatkan kontak dan waktu penyerapan. Pada akhir anterior midgut, sejumlah tabung mengakhiri buta dapat hadir – ini adalah caecae pilorus. Mereka tampaknya tidak dikaitkan dengan jenis tertentu dari diet dan nomor tersebut, jika mereka hadir, bervariasi dari spesies ke spesies. Beberapa fungsi telah dikaitkan dengan mereka termasuk meningkatkan luas permukaan usus untuk penyerapan makanan, situs spesifik dari karbohidrat dan penyerapan lemak dan menambah fungsi pencernaan lambung. Caecae hadir dalam salmonids tetapi tidak ada dari spesies cyprinid.
Sebuah sumber penting dari enzim pencernaan pankreas. Organ ini berdekatan dengan lambung dan dapat sebagai organ diskrit atau difus tergantung pada spesies. Dalam salmonids pankreas adalah kumpulan difus sel terjalin antara caecae pilorus. Enzim diproduksi oleh pankreas hanya di hadapan makanan dan terlibat dalam pemecahan semua nutrisi.
Baik hati dan kandung empedu memainkan peran penting dalam pencernaan. Hati baik asimilasi produk-produk dari pencernaan ke dalam bentuk yang dapat digunakan dan membantu proses pencernaan melalui produksi empedu yang disimpan dalam kantung empedu.
Empedu melayani sejumlah fungsi :
a)      membantu dengan emulsifikasi dan penyerapan lipid / lemak,
b)      menetralkan asam klorida dari lambung (dan sehingga mencegah kemungkinan ulserasi usus) dan,
c)      memastikan bahwa racun diserap kembali ke usus untuk ukuran excretion.The dan kepenuhan kandung empedu merupakan indikasi status makan ikan.

Sebuah kandung kemih, besar distensi menunjukkan bahwa ikan tidak makan  selama beberapa waktu sementara kandung kemih kosong lembek menunjukkan bahwa ikan baru-baru ini makan makan. Empedu diekskresikan dari kandung kemih ke usus melalui saluran empedu. Emulsifikasi membantu untuk mempertahankan area permukaan besar dari serangan oleh lipase yang memecah lemak bawah (melalui proses yang dikenal sebagai katabolisme) untuk gliserol, asam lemak dan gliserida.
    Ikan mas termasuk kelompok ikan pemakan segala jenis makanan (omnivore), pada masa mudanya memakan zooplankton dan setelah tumbuh lebih besar ikan mas mulai berkelakuan sebagai ikan pemakan. Jasad-jasad air yang hidup didasar perairan (bentos) seperti larva chironomus, cacing oligochaeta, tubifex, dan berbagai jenis moluska. Larva ikan mas ini mulai kehabisan kuning telor setelah berumur 2-4 hari. Ikan mas juga sangat responsive dengan pakan buatan dengan kadar protein 25-30%.

5. SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN DARAH)

Definisi : Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Organ-organ: jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah.
Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan butir-butir darah)Jantung ikan :
- Fungsi : memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Beda jantung ikan dengan jantung hewan lain, ada alat pacu jantung yg memungkinkan jantung terus berdenyut walaupun otak sudah rusak
- Bagian-bagian jantung :
• Atrium – berdinding tipis
• Ventrikal – berdinding tebal, sebagai pemompa darah
• Bulbus arteriosus
Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu. Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular. Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor - setelah mengedarkan nutrisi dsb - kembali ke jantung dan seterusnya.

6. SISTEM PERNAFASAN

Ikan hanya dapat hidup di air dan mempunyai alat pernapasan yang khusus. Ikan bernapas dengan insang yang terdapat pada sisi kanan dan kiri kepalanya.Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati seperti ikan mas, ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan Oksigen sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan oksigen. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan oksigen, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, oksigen dari air masuk ke dalam insang kemudian oksgen diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.
Definisi : Pernafasan : pertukaran CO2 (sisa-sisa proses metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan, dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb).
Organ-organ pernafasan :
- terutama insang, mengambil O2 dari perairan
- organ tambahan: paru-paru, labirin, dsb, mengambil O2 dari udara; kulit dan kantung kuning telur, pada embrio dan larva
Insang, bagian-bagiannya :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang

Pernafasan ikan berlangsung 2 tahap:      
1.      Tahap I (Tahap Pemasukan) : pada tahap ini mulut ikan membuka dan tutup insang menutup sehingga air masuk rongga mulut, kemudian menuju lembaran insang, disinilah oksigen yang larut dalam air diambil oleh darah, selain itu darah juga melepaskan karbondioksida dan uap air.
2.      Tahap II (Tahap Pengeluaran) : mulut menutup dan tutup insang membuka sehingga air dari rongga mulut mengalir keluar melalui insang. Air yang dikeluarkan ini telah bercmpur dengan CO2 dan uap air yang dilepaskan darah.
Ikan juga mempuyai gelembung renang yang berfungsi untuk :
1. menyimpan oksigen’
2. membantu gerakan ikan naik turun.

Organ-organ pernafasan :
- organ yang terutama adalah insang untuk mengambil O2 dari perairan,
-  organ tambahan mengambil O2 dari udara;paru-paru, labirin, dsb
 pada embrio dan larva,organ pernafasan pisces adalah kulit dan kantung kuning telur.
 Insang dan bagian-bagiannya :
-  tulang lengkung insang
-  tulang tapis insang
-  daun insang
Fungsi bagian-bagian insang :
1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf
2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang
3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.

Hal-hal yang berkaitan dengan sistem pernafasan :
1. Perairan harus mengandung O2 cukup banyak
2. Bila perairan kurang O2: Ikan akan menuju permukaan, menuju tempat, pemasukan air, menuju tempat air yg berarus.
3.Daun insang harus dalam keadaan lembab.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2:
1. ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan O2 lebih banyak
2. aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu O2 lebih banyak
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan O2 lebih banyak
4. Stadia reproduksi
Mekanisme pernafasan :

Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari habitat yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.

Hal-hal yang berkaitan dengan sistem pernafasan :

1. Perairan harus mengandung O2 cukup banyak
2. Bila perairan kurang O2, ikan akan a.l :
a. menuju permukaan à pedagang ikan
b. menuju tempat pemasukkan air
c. menuju tempat air yg berarus
3. Daun insang harus dalam keadaan lembab

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2:
1. ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan O2 .
2. aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu O2.
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan O2.
4. Stadia reproduksi

 7. SISTEM SARAF

Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan à hormon dikirim ke organ target dan aktivitas metabolisme à akan merangsang jaringan-jaringan a.l untuk bergerak.
Sistem saraf terdiri dari :
- sistem cerebro spinal :
• sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
• sistem saraf tepi
- sistem otonomi : simpati dan parasimpati
- organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, LL

Keistimewaan sistem saraf pada ikan : sistem saraf pada LL, mendeteksi kondisi lingkungan (pH, suhu, dsb) karena mengandung ujung-ujung sel saraf dan sel darah.

8. SISTEM HORMON

Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon a.l hormon pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
- endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
- ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.

9. SISTEM EKSKRESI DAN OSMOREGULASI

Sistem Ekskresi: sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas, cairan, dan padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan).
Ikan mempunyai system ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran yang disebut urogenital. Lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan saluran kelamin yang berada tepat dibelakang anus.
Dilengkapi sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih banyak. Sedangkan ikan yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga penyaringan sisa hasil metabolisme berjalan lambat.
Organ-organ dalam sistem ekskresi : kulit, saluran pencernaan, dan ginjal.

Sistem Osmoregulasi : sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan osmotik habitat (perairan).
Organ-organ sistem osmoregulasi : kulit, ginjal, insang, lapisan tipis mulut.
Ginjal : teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang.

Fungsi Ginjal :
1. menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang, zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah.
2. mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh.
Tekanan osmotik cairan tubuh berbeda antara ikan-ikan bertulang benar (Teleostei) yang hidup di laut dengan yang hidup di perairan tawar, demikian juga dengan ikan-ikan bertulang rawan (Elasmobranchii), sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga berbeda, demikian juga dengan sistem osmoregulasinya.

10. SISTEM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI

Sistem reproduksi adalah sistem untuk mempertahankan/melestarikan spesies dengan menghasilkan keturunan yang fertil.
Embriologi adalah urutan proses perkembangan dari zygot (hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma) sampai menjadi anak ikan dan seterusnya.

Organ-organ reproduksi :

Organ kelamin (gonad) : menghasilkan sel-sel kelamin (gamet)
1.  Gonad jantan : testes, biasanya sepasang, kiri dan kanan: menghasilkan spermatozoa.
2. Gonad betina: ovari/ovarium, menghasilkan telur.

Tipe reproduksi :

§ Berdasarkan organ kelamin :
1.  Biseksual (individu betina terpisah dari individu jantan), 2 macam.
2. Hermafrodit (sel kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu) , 3 macam.
3. Partenogenesis dan ginogenesis

§ Berdasarkan proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa :

1. Eksternal (ovivar) : pembuahan di luar tubuh betina,     perkembangan embrio di luar tubuh betina, jumlah telur ratusan s.d ribuan
2. Internal
a. vivipar : pembuahan di dalam tubuh betina, embrio mendapatkan sari makanan dari induk sampai menetas
b. ovovivipar : embrio mendapat sari makanan dari kuning telur, perlu organ penyalur spermatozoa, contohnya:
- gonopodium (ikan seribu)
- clasper (cucut)

§ Berdasarkan perlindungan induk terhadap telur/anaknya :
1. tanpa perlindungan : - telur banyak (ratusan ribu), ukuran kecil , tongkol, patin, bandeng - pemijahan di tempat terbuka.

2. membuat sarang : - tanpa ditunggu induk - sarang dari daun-daunan, kayu, pasir

3. di lokasi khusus, tanpa perlindungan induk
- di bebatuan, tenggelam di dasar
- di tanaman air
- diletakkan pada cangkang bivalva hidup
- diletakkan di pasir

4. perlindungan induk di luar tubuh- buih/gelembung- kayu/daun- lubang/sarang

5. perlindungan induk di dalam tubuh:
- di dalam mulut
- di cekungan di kepala
- di dalam ”uterus”

Ciri kelamin

1. Primer (gonad dan saluran yang terlibat langsung dalam proses reproduksi)
- jantan : organnya testes dengan salurannya vas deferens
- betina : organnya ovarium dengan salurannya oviduct
baru diketahui setelah dilakukan pembedahan

2. Sekunder (terlihat dari luar, tidak terlibat langsung dalam reproduksi).
- bentuk/ukuran (dimorfisme).
badan, kepala, ukuran sirip, adanya genital papila, ovopositor
- warna (dikromatisme) jantan : cerah, warna-warni betina : sederhana, hanya satu warna.
- tingkah laku jantan : agresif, lincah, membuat sarang
betina : tenang, menunggu sarang selesai.

EKOLOGI/HABITAT IKAN

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernafas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan, biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), serta ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dapat ditemukan di hampir semua “genangan” air yang berukuran besar baik air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.
Keanekaragaman tempat hidup mempengaruhi ikan penghuninya. Banyak variasi yang tak terhitung jumlahnya pada ikan yang menyangkut masalah struktur, bentuk, sirip dan sebagainya, merupakan modifikasi yang dikembangkan ikan dalam usahanya untuk menyesuaikan diri terhadap suatu lingkungan tertentu. Sungai yang deras dan sungai yang tenang memiliki arus yang berbeda sehingga mempengaruhi kehidupan ikan. Danau yang dangkal dan yang dalam mempunyai berbagai pola perubahan suhu secara musiman. Kedalaman samudra menyajikan kemungkinan untuk pegkhususan yang lain. Lingkungan perairan samudra yang tampak sama di berbagai daerah di dunia ini sebetulnya sama sekali berbeda dalam hal sifat kimiawi airnya, tipe dasarnya dan perubahan musimnya. Ikan menyesuaikan diri terhadap segala kondisi tersebut.
Suatu spesies akan dipengaruhi oleh anggota-anggota spesies lain dalam suatu habitat tertentu, bila niche ekologi kedua spesies sama. Bila ada dua spesies yang kebutuhannya akan pangan dan atau faktor-faktor ekologi lainnya sama, maka akan terjadi persaingan (kompetisi). Selanjutnya dinyatakan secara umum kompetisi yang terjadi dalam suatu habitat bertindak sebagai pengatur, misalnya dalam mengatur kepadatan populasi suatu spesies terhadap kepadatan populasi spesies lain yang hidup dalam niche ekologi yang sama. Jenis ikan yang mempunyai luas relung yang luas, berarti jenis ikan tersebut mempunyai peran yang besar dalam memanfaatkan pakan yang tersedia dan mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan diri terhadap fluktuasi kesedian pakan, serta mempunyai daya reproduksi secara individual sangat besar. Jadi berdasarkan luas relung, jenis ikan mempunyai potensi yang paling besar untuk berkembang menjadi induk populasi di dalam ekosistem perairan dimana ikan tersebut hidup.

Air Tawar

Habitat air tawar dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
  • Air tergenang, atau habitat lentik (berasal dari kata lenis yang berarti tenang) : danau, kolam, rawa atau pasir terapung
  • Air mengalir, atau habitat lotik (berasal dari lotus yang berarti tercuci) : mata air, aliran air (brook-creek) atau sungai.

Air Laut

Kedalaman lautan dibagi menjadi 3 lapisan zona, yaitu :
  1. Permukaan laut pada waktu air surut sampai kedalaman 100 meter yang disebut epipelagik. Sampai kedalaman 100 meter itu masih ada fotosintesis oleh flora laut, dan dihuni oleh ikan-ikan eufotik.
  2. Kedalaman 100 m sampai 2000 m dan disebut mesopelagik, dihuni oleh ikan-ikan bentik. Ikan-ikan mesopelagik cenderung berwarna abu-abu keperakan atau hitam kelam. Sebaliknya, invertebrata mesopelagik berwarna ungu atau merah cerah.
  3. Kedalaman 2000 m sampai 4000 m disebut batialpelagik, dihuni oleh ikan-ikan batial. Organisme yang hidup di zona ini tidak berwarna atau berwarna putih kotor dan tampak tidak berpigmen khususnya hewan-hewan bentik. Tetapi ikan penghuni zona ini berwarna hitam kelam.

Air Payau

Air payau (estuarin) adalah badan-badan air dimana air tawar dari sungai bercampur dengan air asin dari laut. Estuarin itu terbentuk bila sungai mengalir masuk ke dalam laut. Karena estuarin merupakan zona transisi antara 2 macam lingkungan, yaitu : lingkungan air tawar dan lingkungan laut, maka merupakan ekoton. Ekoton berarti rumah atau tempat tinggal yang mempunyai hubungan harmonis dengan rumah atau tempat tinggal lainnya sehingga masing-masing berfungsi baik. Salinitas air estuarin berfluktuasi, dipengaruhi oleh musim, bahkan air pasang surut. Tanah di estuarin itu berlapis-lapis sesuai dengan tinggi rendahnya batas pasang surut, dan di daerah itu terdapat bermacam-macam fauna. Ikan-ikan diadrom berada dalam estuarin pada bulan-bulan tertentu, baik ikan air tawar maupun ikan laut. Baik ikan-ikan yang hidup di estuarin maupun ikan-ikan pendatang (anadrom dan katadrom) sangat toleran terhadap perubahan salinitas dan lain-lain faktor (temperatur, pH, dan sebagainya). Ikan-ikan yang memang hidupnya di lingkungan estuarin antara lain : hering, karper, minaus.

Daftar Pustaka :


Bagikan Artikelo Ini :

0 komentar:

Jadwal Sholat Hari Ini_Pilih Kota Anda

 
Support : Creating Website | Mas Template | AYAH_Cecep Wawan Setiawan
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Journal C.W. Setiawan - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Redesigned by AYAH_Cecep Wawan Setiawan