BAB 1 KLASIFIKASI IKAN
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup
di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok
vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya
masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang
(kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan
hag), ikan
bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan
bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak .
Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus
hiu yang
berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout
infantfish
yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inci). Ada beberapa hewan air yang
sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi langsung.
Upaya pengolahan belum banyak dilakukan kecuali ikan asin. Ikan dapat diolah menjadi berbagai produk seperti ikan
kering, dendeng ikan, abon ikan, kerupuk ikan, ikan asin, kemplang, bakso ikan dan tepung darah ikan sebagai pupuk tanaman dan pakan ikan.
Ikan adalah kelompok parafiletik yang berarti, setiap kelas yang memuat semua ikan akan
mencakup pula tetrapoda yang bukan ikan. Atas dasar
ini, pengelompokan seperti Kelas Pisces, seperti pada masa lalu, tidak layak
digunakan lagi.
Berikut adalah unit-unit yang mencakup semua vertebrata yang
biasa disebut sebagai ikan:
·
o
*
BAB II MORFOLOGI (BENTUK TUBUH IKAN)
Morfologi atau bentuk tubuh
ikan sangat bervariasi dan aneka ragam, tetapi morfologi dasarnya adalah
terdiri dari kepala, badan, dan ekor.
Ada 10 sistem anatomi pada
tubuh ikan:
1.
Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar
lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2.
Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang- organ
listrik
3.
Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam
dan penegak tubuh.
4.
Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ
tambahan
5.
Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah -
mengedarkan O2, nutrisi, dsb.
6.
Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus;
7.
Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi.
8.
Sistem hormon: kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb;
9.
Sistem ekskresi dan osmoregulasi: organnya terutama ginjal,
10. Sistem reproduksi dan embriologi: organnya gonad jantan dan betina.
10. Sistem reproduksi dan embriologi: organnya gonad jantan dan betina.
Ada hubungan yg sangat erat
antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya:
- sistem urat daging dan sistem rangka: mempengaruhi bentuk tubuh, menentukan cara
bergeraknya
- sistem pernafasan dan peredaran darah: O2 dari perairan
ditangkap oleh darah, dipertukarkan dg CO2, dibawa ke seluruh tubuh melalui
darah.
1. SISTEM PENUTUP TUBUH/KULIT
Kulit terdiri dari 2 lapis:
- epidermis; terluar, tipis,
selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis,
lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
- Fungsi kulit :
1. pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi – osmoregulasi
5. alat pernafasan tambahan
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi – osmoregulasi
5. alat pernafasan tambahan
Organ yang terdapat pada kulit :
- sisik, termasuk skut dan
kil
- kelenjar lendir
- kelenjar racun
- sumber pewarnaan
- organ cahaya à
ikan-ikan laut dalam
Tipe-tipe sisik : sikloid, ktenoid, plakoid, ganoid, cesmoid.
Kelenjar lendir : mengeluarkan lendir
Fungsi lendir :
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
Kelenjar racun : pada spesies-spesies tertentu: modifikasi kelenjar lendir, letaknya berbeda-beda di sirip-sirip, fungsinya untuk pertahanan diri, menyerang, dan mencari makan.
Sumber pewarnaan pada ikan : fungsi pewarnaan: penyamaran, persembunyian, pemberitahuan, menghindar dari predator, menunggu mangsa, komunikasi dengan lawan jenis.
2. SISTEM
URAT DAGING (OTOT)
Jenisnya :
- bergaris
- polos
- jantung
- bergaris
- polos
- jantung
Kerjanya :
- di bawah rangsang saraf
- tidak di bawah rangsang saraf
- di bawah rangsang saraf
- tidak di bawah rangsang saraf
Fungsinya : untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga
mulut, dan organ-organ dalam.
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik
pada ± 250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan
sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg dihasilkan
tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).
3. SISTEM RANGKA (TULANG)
3. SISTEM RANGKA (TULANG)
Fungsi rangka :
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit
Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam :
a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b. Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit
Berdasarkan strukturnya, rangka ikan ada 2 macam :
a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)
b. Rangka tulang benar, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)
Berdasarkan letaknya :
- tulang tengkorak
- tulang punggung
- tulang rusuk
- tulang penyokong insang à disebut rangka VISCERAL
- tulang penyokong sirip à disebut rangka APPENDICULAR
- tulang tengkorak
- tulang punggung
- tulang rusuk
- tulang penyokong insang à disebut rangka VISCERAL
- tulang penyokong sirip à disebut rangka APPENDICULAR
Tulang-tulang
penutup insang :
-
operculum
-
sub operculum – di bawah
-
pre operculum – di depan
-
interculum – diantara
4. SISTEM
PENCERNAAN
1. Saluran pencernaan
Mulai dari muka ke belakang, saluran
pencernaan tersebut terdiri dari mulut, rongga mulut, farings, esofagus,
lambung, pilorus, usus, rektum dan anus.
a. Mulut
Bagian terdepan dari mulut adalah bibir, pada
ikan-ikan tertentu bibir tidak berkembng dan malahan hilang secara total karena
digantikan oleh paruh atau rahang (ikan famili scaridae, diodotidae,
tetraodontidae). Pada ikan belanak atau tambakan, bibir berkembang dengan baik
dan menebal, bahkan mulutnya dapat disembulkan. Keberadaan bibir berkaitan erat
dengan cara mendapatkan makanan. Di sekitar bibir pada ikan tertentu terdapat
sungut, yang berperan sebagai alat peraba. Mulut terletak di ujung hidung dan
juga terletak di atas hidung.
b. Rongga mulut
Di bagian belakan mulut terdapat ruang yang
disebut rongga mulut. Rongga mulut ini berhubungan langsung dengan segmen
faring. Secara anatomis organ yang terdapata pada rongga mulut adalah gigi,
lidah dan organ palatin. Permukaan rongga mulut diselaputi oleh lapisan sel
permukaan (epitelium) yang berlapis. Pada lapisan permukaan terdapat sel-sel penghasil
lendir (mukosit) untuk mempermudah masuknya makanan. Disamping mukosit, di
bagian mulut juga terdapat organ pengecap (organ penerima rasa) yang berfungsi
menyeleksi makanan.
c. Farings
Lapisan permukaan faring hampir sama dengan rongga
mlut, masih ditemukan organ pengecap, Sebagai tempat proses penyaringan
makanan.
d. Esofagus
Permulaan dari saluran pencernaan yang berbentuk
seperti pipa, mengandung lendir untuk membantu penelanan makanan. Pada ikan
laut, esofagus berperan dalam penyerapan garam melalui difusi pasif menyebabkan
konsentrasi garam air laut yang diminum akan menurun ketika berada di lambung
dan usus sehingga memudahkan penyerapan air oleh usus belakang dan rectum
(proses osmoregulasi)
e. Lambung
Lambung merupakan segmen pencernaan yang diameternya
relatif lebih besar bila dibandingkan dengan organ pencernaan yang lain.
Besarnya ukuran lambung berkaitan dengan fungsinya sebagai penampung makanan.
Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung
mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung
dari kerja asam klorida. Sebagai penampung makanan dan mencerna makanan secara
kimiawi. Pada ikan-ikan herbivora terdapat gizard (lambung khusus) berfungsi
untuk menggerus makanan (pencernaan secara fisik).
f. Pilorus
Pilorus merupakan segmen yang terletak antara
lambung dan usus depan. Segmen ini sangat mencolok karena ukurannya yang
mengecil/menyempit.
g. Usus ( intestinum)
Merupakan segmen yang terpanjang dari saluran
pencernaan. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. Merupakan
tempat terjadinya proses penyerapan zat makanan
h. Rektum
Rektum merupakan segmen saluran pencernaan yang
terujung. Secara anatomis sulit dibedakan batas antara usus dengan rektum.
Namun secara histologis batas antara kedua segmen tersebut dapat dibedakan
dengan adanya katup rektum.
i. Kloaka
Kloaka adalah ruang tempat bermuaranya saluran
pencernaan dan saluran urogenital. Ikan bertulang sejati tidak memiliki kolaka,
sedangkan ikan bertulang rawan memiliki organ tersebut.
j. Anus
Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada
ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan
yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan
dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus
terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada.
2. Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pencernaan berguna untuk
menghasilkan enzim pencernaan yang nantinya akan bertugas membantu proses
penghancuran makanan. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh ikan buas juga
berbeda dengan ikan vegetaris. Ikan buas pada umumnya menghasilkan enzim-enzim
pemecah protein, sedangkan ikan vegetaris menghasilkan enzim-enzim pemecah
karbohidrat. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Disamping itu,
saluran pencernaannya (lambung dan usus) juga berfungsi sebagai kelenjar
pencernaan.
Hati meupakan organ penting yang
mensekresikan bahan untuk proses pencernaan. Organ ini umumnya merupakan suatu
kelenjar yang kompak, berwarna merah kecokelatan. Posisi hati
terletak pada rongga tubuh bagian bawah, di belakang jantung dan disekitar
usus depan. Di sekitar hati terdapat organ berbentuk kantong kecil, bulat, oval
atau memanjang dan berwarna hijau kebiruan, organ ini dinamakan kantung empedu
yang fungsinya untuk menampung cairan empedu yang disekresikan oleh organ hati.
Secara umum hati berfungsi sebagi tempat metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein serta tempat memproduksi cairan empedu. Pankreas merupakan organ yang mensekresikan
bahan (enzim) yang berperan dalam proses pencernaan. Pankreas ada yang
berbentuk kompak dan ada yang diffus (menyebar) di antara sel hati. Letak
penkreas berdekatan dengan usus depan sebab saluran pankreatik bermuara ke usus
depan. Saluran pankreatik yaitu saluran-saluran kecil yang bergabung satu sama
lain dan pada akhirnya akan terbentuk saluran yang keluar dari pankreas menuju
usus depan
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam
rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah
dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan
lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut makanan
masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang.
Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidak
dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk
ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus.
Pada beberapa jenis ikan, terdapat
tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung,
makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama
besarnya. Usus bermuara pada anus. Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati
dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah
kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus,
bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian
yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan
dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu
berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan
salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan
empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang
berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain
menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
3. Sistem Pencernaan Ikan Carnivora
Sistem
pencernaan ikan sangat mirip. Semua memiliki mulut, kerongkongan (tenggorokan),
dan daerah untuk penyerapan komponen makanan (depan dan midgut) dan pemadatan
bahan limbah dicerna (hindgut). Dalam adaptasi terhadap pola makan, perbedaan
utama yang terlihat pada struktur mulut dan gigi, alat penyapu insang, faring,
perut (jika ada) dan panjang usus. Pada ikan karnivora atau mereka dengan diet
daging-berorientasi omnivora ada perut yang pasti (foregut) sementara herbivora
omnivora atau tanaman-berorientasi memiliki perut ada tetapi bergantung pada
area midgut lebih diperpanjang.
Selain
itu ikan karnivora memiliki ekstensi ke bagian atas dari midgut dikenal sebagai
caecae pilorus. Dua organ-organ internal lainnya yang berhubungan dengan
pencernaan, yaitu hati dan kandung empedu, yang terletak anterior ke lambung
atau bagian anterior midgut tersebut. Sebelum dicerna, makanan ikan, baik hidup
atau dalam bentuk pelet, harus ditangkap dan ditempatkan sebelum ‘menelan’ –
ini adalah fungsi dari mulut. Pada gigi ikan karnivora atau predator dapat
hadir pada rahang, lidah dan mulut bagian dalam (rongga bukal) – gigi ini tidak
menggigit atau menghancurkan makanan, tetapi cukup tahan dan mencegah melarikan
diri. Ikan herbivora atau yang memakan mangsa bercangkang keras mungkin
memiliki gigi faring untuk membantu menghancurkan makanan sebelum memasuki
perut. Kerongkongan adalah tabung yang menghubungkan mulut ke lambung dan /
atau usus – tidak ada penyerapan makanan terjadi di sini.
Untuk
spesies-spesies ikan dengan perut, dua daerah dapat diidentifikasi – daerah
anterior jantung (makanan yaitu memasuki bagian lambung dari kerongkongan) dan
posterior bagian pilorus (keluar makanan mana dari perut ke saluran usus).
Dinding lambung mensekresi asam klorida dan enzim pencernaan yang berfungsi
untuk melembutkan dan memulai pemecahan makanan menjadi lebih kecil, potong
diserap. Pada ikan stomachless, dinding anterior midgut mengeluarkan enzim
pencernaan tetapi asam klorida tidak.
Dari
perut usus (pertengahan terdiri dan hindgut) berjalan ke lubang / anus. Pada
ikan karnivora usus yang relatif singkat sementara ikan herbivora, yang
cenderung kurang perut, panjang dan banyak dilipat untuk meningkatkan kontak
dan waktu penyerapan. Pada akhir anterior midgut, sejumlah tabung mengakhiri
buta dapat hadir – ini adalah caecae pilorus. Mereka tampaknya tidak dikaitkan
dengan jenis tertentu dari diet dan nomor tersebut, jika mereka hadir,
bervariasi dari spesies ke spesies. Beberapa fungsi telah dikaitkan dengan
mereka termasuk meningkatkan luas permukaan usus untuk penyerapan makanan,
situs spesifik dari karbohidrat dan penyerapan lemak dan menambah fungsi
pencernaan lambung. Caecae hadir dalam salmonids tetapi tidak ada dari spesies
cyprinid.
Sebuah
sumber penting dari enzim pencernaan pankreas. Organ ini berdekatan dengan
lambung dan dapat sebagai organ diskrit atau difus tergantung pada spesies.
Dalam salmonids pankreas adalah kumpulan difus sel terjalin antara caecae
pilorus. Enzim diproduksi oleh pankreas hanya di hadapan makanan dan terlibat
dalam pemecahan semua nutrisi.
Baik hati dan
kandung empedu memainkan peran penting dalam pencernaan. Hati baik asimilasi
produk-produk dari pencernaan ke dalam bentuk yang dapat digunakan dan membantu
proses pencernaan melalui produksi empedu yang disimpan dalam kantung empedu.
Empedu melayani
sejumlah fungsi :
a) membantu
dengan emulsifikasi dan penyerapan lipid / lemak,
b) menetralkan
asam klorida dari lambung (dan sehingga mencegah kemungkinan ulserasi usus)
dan,
c) memastikan
bahwa racun diserap kembali ke usus untuk ukuran excretion.The dan kepenuhan
kandung empedu merupakan indikasi status makan ikan.
Sebuah
kandung kemih, besar distensi menunjukkan bahwa ikan tidak makan selama
beberapa waktu sementara kandung kemih kosong lembek menunjukkan bahwa ikan
baru-baru ini makan makan. Empedu diekskresikan dari kandung kemih ke usus
melalui saluran empedu. Emulsifikasi membantu untuk mempertahankan area
permukaan besar dari serangan oleh lipase yang memecah lemak bawah (melalui
proses yang dikenal sebagai katabolisme) untuk gliserol, asam lemak dan
gliserida.
Ikan mas termasuk kelompok ikan pemakan segala jenis makanan (omnivore),
pada masa mudanya memakan zooplankton dan setelah tumbuh lebih besar ikan mas
mulai berkelakuan sebagai ikan pemakan. Jasad-jasad air yang hidup didasar
perairan (bentos) seperti larva chironomus, cacing oligochaeta, tubifex, dan
berbagai jenis moluska. Larva ikan mas ini mulai kehabisan kuning telor setelah
berumur 2-4 hari. Ikan mas juga sangat responsive dengan pakan buatan dengan
kadar protein 25-30%.
5. SISTEM SIRKULASI (PEREDARAN DARAH)
Definisi : Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi
untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang
membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan
anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan
sebagainya, keluar tubuh.
Organ-organ: jantung, pembuluh nadi (aorta, arteri) dan
pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah.
Bahan yang diedarkan : darah (plasma darah dan butir-butir
darah)Jantung ikan :
- Fungsi : memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Beda
jantung ikan dengan jantung hewan lain, ada alat pacu jantung yg memungkinkan
jantung terus berdenyut walaupun otak sudah rusak
- Bagian-bagian jantung :
• Atrium – berdinding tipis
• Ventrikal – berdinding tebal, sebagai pemompa darah
• Bulbus arteriosus
Sebelum atrium, terdapat sinus venosus (SV) yang
mengumpulkan darah berkadar CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu.
Darah dari SV masuk ke dalam atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium
darah masuk ke dalam ventricle melalui katup atrioventricular. Dari ventrikel
darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah aorta ventralis, menuju
ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem pernafasan)
dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala, ke
bagian dorsal, ke ventral, dan ekor - setelah mengedarkan nutrisi dsb - kembali
ke jantung dan seterusnya.
6. SISTEM PERNAFASAN
Ikan hanya dapat hidup di air dan mempunyai alat pernapasan yang khusus.
Ikan bernapas dengan insang yang terdapat pada sisi kanan dan kiri
kepalanya.Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan
selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air, sedangkan
bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran
insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak
lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki
banyak kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan CO2 berdifusi
keluar. Insang pada ikan bertulang sejati seperti ikan mas, ditutupi oleh tutup
insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang
rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat
pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam,
penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan
mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan
membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur.
Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan Oksigen sehingga ikan tahan pada
kondisi yang kekurangan oksigen. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah:
ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan oksigen, selain dengan
labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui
2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi. Pada fase inspirasi, oksigen dari air
masuk ke dalam insang kemudian oksgen diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke
jaringan-jaringan yang membutuhkan. Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang
dibawa oleh darah dari jaringan akan bermuara ke insang dan dari insang
diekskresikan keluar tubuh.
Definisi : Pernafasan : pertukaran CO2 (sisa-sisa proses
metabolisme tubuh yg harus dibuang) dengan O2 (berasal dari perairan,
dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme dsb).
Organ-organ pernafasan :
Organ-organ pernafasan :
- terutama insang, mengambil O2 dari perairan
- organ tambahan: paru-paru, labirin, dsb, mengambil O2 dari
udara; kulit dan kantung kuning telur, pada embrio dan larva
Insang, bagian-bagiannya :
Insang, bagian-bagiannya :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
Pernafasan ikan berlangsung 2
tahap:
1.
Tahap I (Tahap
Pemasukan) : pada tahap ini mulut ikan membuka dan tutup insang menutup
sehingga air masuk rongga mulut, kemudian menuju lembaran insang, disinilah
oksigen yang larut dalam air diambil oleh darah, selain itu darah juga
melepaskan karbondioksida dan uap air.
2.
Tahap II (Tahap
Pengeluaran) : mulut menutup dan tutup insang membuka sehingga air dari rongga
mulut mengalir keluar melalui insang. Air yang dikeluarkan ini telah bercmpur
dengan CO2 dan uap air yang dilepaskan darah.
Ikan juga mempuyai gelembung renang yang berfungsi untuk :
1. menyimpan oksigen’
2. membantu gerakan ikan naik turun.
Ikan juga mempuyai gelembung renang yang berfungsi untuk :
1. menyimpan oksigen’
2. membantu gerakan ikan naik turun.
Organ-organ pernafasan :
- organ yang terutama adalah insang untuk mengambil O2 dari perairan,
- organ tambahan mengambil O2 dari udara;paru-paru, labirin, dsb
pada embrio dan larva,organ pernafasan pisces adalah kulit dan kantung kuning telur.
- organ yang terutama adalah insang untuk mengambil O2 dari perairan,
- organ tambahan mengambil O2 dari udara;paru-paru, labirin, dsb
pada embrio dan larva,organ pernafasan pisces adalah kulit dan kantung kuning telur.
Insang dan bagian-bagiannya :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
Fungsi bagian-bagian insang :
1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf
2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang
3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
Hal-hal yang berkaitan dengan sistem pernafasan :
- tulang lengkung insang
- tulang tapis insang
- daun insang
Fungsi bagian-bagian insang :
1. Tulang lengkung insang sebagai tempat melakeatnya tulang tapis insang dan daun insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf
2. Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya organisme makanan melalui celah insang
3. Daun insang, berfungsi sebagai dalam sistem pernafasan dan peredaran darah, tempat terjadinya pertukaran gas O2 dengan CO2.
Hal-hal yang berkaitan dengan sistem pernafasan :
1. Perairan harus mengandung
O2 cukup banyak
2. Bila perairan kurang O2: Ikan akan menuju permukaan, menuju tempat, pemasukan air, menuju tempat air yg berarus.
2. Bila perairan kurang O2: Ikan akan menuju permukaan, menuju tempat, pemasukan air, menuju tempat air yg berarus.
3.Daun insang harus dalam
keadaan lembab.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan
ikan akan O2:
1. ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan O2 lebih banyak
2. aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu O2 lebih banyak
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan O2 lebih banyak
4. Stadia reproduksi
1. ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan O2 lebih banyak
2. aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu O2 lebih banyak
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan O2 lebih banyak
4. Stadia reproduksi
Mekanisme pernafasan :
Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air
dari habitat yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang
banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemoglobin darah, sedangkan CO2
yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah
banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan
seterusnya.
Hal-hal yang berkaitan dengan sistem pernafasan :
1.
Perairan harus mengandung O2 cukup banyak
2.
Bila perairan kurang O2, ikan akan a.l :
a. menuju
permukaan à pedagang ikan
b. menuju tempat
pemasukkan air
c. menuju tempat
air yg berarus
3.
Daun insang harus dalam keadaan lembab
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2:
1. ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil
membutuhkan O2 .
2. aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu O2.
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan O2.
4. Stadia reproduksi
7. SISTEM SARAF
Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi
untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status
kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem
saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang kelenjar endokrin untuk
mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan à hormon dikirim ke organ
target dan aktivitas metabolisme à akan merangsang
jaringan-jaringan a.l untuk bergerak.
Sistem saraf terdiri dari :
Sistem saraf terdiri dari :
- sistem cerebro spinal :
• sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
• sistem saraf tepi
- sistem otonomi : simpati dan parasimpati
- organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, LL
Keistimewaan sistem saraf pada ikan : sistem saraf pada LL,
mendeteksi kondisi lingkungan (pH, suhu, dsb) karena mengandung ujung-ujung sel
saraf dan sel darah.
8. SISTEM HORMON
Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon a.l hormon
pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
Menurut hasil kelenjar hormon :
- endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti
hormon-hormon di atas
- ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen
: merangsang jenis kelamin lain mendekat untuk berpijah.
9. SISTEM EKSKRESI DAN OSMOREGULASI
Sistem Ekskresi: sistem pembuangan proses metabolisme tubuh (berupa gas,
cairan, dan padatan) melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan).
Ikan mempunyai system ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang pengeluaran
yang disebut urogenital.
Lubang urogenital ialah lubang tempat bermuaranya saluran ginjal dan
saluran kelamin yang berada tepat dibelakang anus.
Dilengkapi sejumlah glomelurus yang jumlahnya lebih banyak. Sedangkan ikan
yang hidup di air laut memiliki sedikit glomelurus sehingga penyaringan sisa
hasil metabolisme berjalan lambat.
Organ-organ dalam sistem ekskresi : kulit, saluran
pencernaan, dan ginjal.
Sistem Osmoregulasi : sistem pengaturan
keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan tekanan
osmotik habitat (perairan).
Organ-organ sistem osmoregulasi : kulit, ginjal, insang,
lapisan tipis mulut.
Ginjal : teletak di atas rongga perut, di luar peritonium,
di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna
merah, memanjang.
Fungsi Ginjal :
1. menyaring sisa-sisa proses metabolisme untuk dibuang,
zat-zat yang diperlukan tubuh diedarkan lagi melalui darah.
2. mengatur kekentalan urin yang dibuang untuk menjaga
keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh.
Tekanan osmotik cairan tubuh berbeda antara ikan-ikan
bertulang benar (Teleostei) yang hidup di laut dengan yang hidup di perairan
tawar, demikian juga dengan ikan-ikan bertulang rawan (Elasmobranchii),
sehingga struktur dan jumlah ginjalnya juga berbeda, demikian juga dengan
sistem osmoregulasinya.
10. SISTEM REPRODUKSI DAN EMBRIOLOGI
Sistem reproduksi adalah sistem untuk mempertahankan/melestarikan
spesies dengan menghasilkan keturunan yang fertil.
Embriologi adalah urutan proses perkembangan dari zygot
(hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma) sampai menjadi anak ikan dan
seterusnya.
Organ-organ reproduksi :
Organ kelamin (gonad) : menghasilkan sel-sel kelamin (gamet)
1. Gonad jantan :
testes, biasanya sepasang, kiri dan kanan: menghasilkan spermatozoa.
2. Gonad betina: ovari/ovarium, menghasilkan telur.
Tipe reproduksi :
§ Berdasarkan organ kelamin :
1.
Biseksual (individu betina terpisah dari
individu jantan), 2 macam.
2.
Hermafrodit (sel kelamin jantan dan betina terdapat pada satu individu) , 3
macam.
3.
Partenogenesis dan ginogenesis
§ Berdasarkan proses pembuahan sel telur oleh spermatozoa :
1. Eksternal (ovivar) : pembuahan di luar tubuh betina, perkembangan embrio di luar tubuh betina, jumlah telur ratusan s.d ribuan
2. Internal
a. vivipar : pembuahan di dalam tubuh betina, embrio
mendapatkan sari makanan dari induk sampai menetas
b. ovovivipar : embrio mendapat sari makanan dari kuning telur,
perlu organ penyalur spermatozoa, contohnya:
- gonopodium (ikan seribu)
- clasper (cucut)
§ Berdasarkan perlindungan induk terhadap telur/anaknya :
1. tanpa perlindungan : -
telur banyak (ratusan ribu), ukuran kecil , tongkol, patin, bandeng - pemijahan
di tempat terbuka.
2. membuat sarang : - tanpa
ditunggu induk - sarang dari daun-daunan, kayu, pasir
3. di lokasi khusus, tanpa
perlindungan induk
- di bebatuan, tenggelam di
dasar
- di tanaman air
- diletakkan pada cangkang
bivalva hidup
- diletakkan di pasir
4. perlindungan induk di luar
tubuh- buih/gelembung- kayu/daun- lubang/sarang
5. perlindungan induk di
dalam tubuh:
- di dalam mulut
- di cekungan di kepala
- di dalam ”uterus”
Ciri kelamin
1. Primer (gonad dan
saluran yang terlibat langsung dalam proses reproduksi)
- jantan : organnya testes dengan salurannya vas deferens
- jantan : organnya testes dengan salurannya vas deferens
- betina : organnya ovarium
dengan salurannya oviduct
baru diketahui setelah
dilakukan pembedahan
2. Sekunder (terlihat
dari luar, tidak terlibat langsung dalam reproduksi).
- bentuk/ukuran (dimorfisme).
- bentuk/ukuran (dimorfisme).
badan, kepala, ukuran sirip,
adanya genital papila, ovopositor
- warna (dikromatisme) jantan
: cerah, warna-warni betina : sederhana, hanya satu warna.
- tingkah laku jantan :
agresif, lincah, membuat sarang
betina : tenang, menunggu sarang selesai.
betina : tenang, menunggu sarang selesai.
EKOLOGI/HABITAT IKAN
Ikan
adalah anggota vertebrata
poikilotermik
(berdarah dingin) yang hidup di air dan bernafas dengan insang.
Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27000 di
seluruh dunia. Secara taksonomi,
ikan tergolong kelompok paraphyletic
yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan, biasanya ikan dibagi menjadi
ikan tanpa rahang (kelas Agnatha,
75 spesies termasuk lamprey
dan ikan hag),
serta ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes,
800 spesies termasuk hiu
dan pari),
dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).
Ikan dapat ditemukan di hampir semua “genangan” air yang berukuran besar baik
air tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat
permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.
Keanekaragaman tempat hidup mempengaruhi ikan
penghuninya. Banyak variasi yang tak terhitung jumlahnya pada ikan yang
menyangkut masalah struktur, bentuk, sirip dan sebagainya, merupakan modifikasi
yang dikembangkan ikan dalam usahanya untuk menyesuaikan diri terhadap suatu
lingkungan tertentu. Sungai yang deras dan sungai yang tenang
memiliki arus yang berbeda sehingga mempengaruhi kehidupan ikan. Danau
yang dangkal dan yang dalam mempunyai berbagai pola perubahan suhu secara
musiman. Kedalaman samudra menyajikan kemungkinan untuk pegkhususan yang lain.
Lingkungan perairan samudra yang tampak sama di berbagai daerah di dunia ini
sebetulnya sama sekali berbeda dalam hal sifat kimiawi airnya, tipe dasarnya
dan perubahan musimnya. Ikan menyesuaikan diri terhadap segala kondisi
tersebut.
Suatu spesies akan dipengaruhi oleh
anggota-anggota spesies lain dalam suatu habitat tertentu, bila niche
ekologi kedua spesies sama. Bila ada dua spesies yang
kebutuhannya akan pangan dan atau faktor-faktor ekologi lainnya sama, maka akan
terjadi persaingan (kompetisi). Selanjutnya dinyatakan secara
umum kompetisi yang terjadi dalam suatu habitat bertindak
sebagai pengatur, misalnya dalam mengatur kepadatan populasi
suatu spesies terhadap kepadatan populasi spesies lain yang hidup dalam niche
ekologi yang sama. Jenis ikan yang mempunyai luas relung yang luas, berarti
jenis ikan tersebut mempunyai peran yang besar dalam memanfaatkan pakan yang
tersedia dan mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menyesuaikan diri
terhadap fluktuasi kesedian pakan, serta mempunyai daya reproduksi secara
individual sangat besar. Jadi berdasarkan luas relung, jenis ikan mempunyai
potensi yang paling besar untuk berkembang menjadi induk populasi di dalam
ekosistem perairan dimana ikan tersebut hidup.
Air Tawar
Habitat air
tawar dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
- Air tergenang, atau habitat lentik (berasal dari kata lenis yang berarti tenang) : danau, kolam, rawa atau pasir terapung
- Air mengalir, atau habitat lotik (berasal dari lotus yang berarti tercuci) : mata air, aliran air (brook-creek) atau sungai.
Air Laut
Kedalaman lautan dibagi menjadi 3 lapisan
zona, yaitu :
- Permukaan laut pada waktu air surut sampai kedalaman 100 meter yang disebut epipelagik. Sampai kedalaman 100 meter itu masih ada fotosintesis oleh flora laut, dan dihuni oleh ikan-ikan eufotik.
- Kedalaman 100 m sampai 2000 m dan disebut mesopelagik, dihuni oleh ikan-ikan bentik. Ikan-ikan mesopelagik cenderung berwarna abu-abu keperakan atau hitam kelam. Sebaliknya, invertebrata mesopelagik berwarna ungu atau merah cerah.
- Kedalaman 2000 m sampai 4000 m disebut batialpelagik, dihuni oleh ikan-ikan batial. Organisme yang hidup di zona ini tidak berwarna atau berwarna putih kotor dan tampak tidak berpigmen khususnya hewan-hewan bentik. Tetapi ikan penghuni zona ini berwarna hitam kelam.
Air Payau
Air payau (estuarin)
adalah badan-badan air dimana air tawar dari sungai bercampur dengan air asin
dari laut. Estuarin itu terbentuk bila sungai mengalir masuk ke dalam laut.
Karena estuarin merupakan zona transisi antara 2 macam lingkungan, yaitu :
lingkungan air tawar dan lingkungan laut, maka merupakan ekoton.
Ekoton berarti rumah atau tempat tinggal yang mempunyai hubungan harmonis
dengan rumah atau tempat tinggal lainnya sehingga masing-masing berfungsi baik.
Salinitas air estuarin berfluktuasi, dipengaruhi oleh musim,
bahkan air pasang surut. Tanah di estuarin itu berlapis-lapis sesuai dengan
tinggi rendahnya batas pasang surut, dan di daerah itu terdapat bermacam-macam fauna.
Ikan-ikan diadrom berada dalam estuarin pada bulan-bulan tertentu, baik ikan
air tawar maupun ikan laut. Baik ikan-ikan yang hidup di estuarin maupun
ikan-ikan pendatang (anadrom dan katadrom)
sangat toleran terhadap perubahan salinitas dan lain-lain faktor (temperatur,
pH, dan sebagainya). Ikan-ikan yang memang hidupnya di lingkungan estuarin
antara lain : hering, karper, minaus.
- Dhariyan
- Cekpelajar
- Rahmat Sinjai
- Perawatan Ternak Budidaya
- Kupluk Luntur
- Sambilan Harianku
- Word Biology
0 komentar:
Post a Comment