Wednesday, 18 January 2012 | |
CIMAHI– Ratusan ribu mahasiswa perguruan tinggi (PT) swasta di Jawa Barat (Jabar) dan Banten terancam gagal lulus akibat terganjal aturan yang mengharuskan PT swasta berpredikat terakreditasi. Pasalnya, sekitar 70% PT swasta di kedua provinsi tersebut belum terakreditasi.Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah IV, Jawa Barat dan Banten Abdul Hakim Halim,mengatakan,baru sekitar 30% dari 475 PT swasta di wilayah Jabar dan Banten yang sudah terakreditasi. Alhasil, kondisi tersebut mengancam kelulusan mahasiswanya. Pasalnya, berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), apabila sampai Juni 2012 predikat terakreditasi belum dimiliki PT swasta, maka PT swasta yang bersangkutan tidak diperbolehkan meluluskan mahasiswanya. ”Di Jawa Barat dan Banten, jumlah mahasiswa yang berkuliah di PT swasta mencapai sekitar 400.000 orang, 70% terancam gagal wisuda jika hingga Juni 2012 PT swasta yang bersangkutan tak mampu memperoleh predikat akreditasi,”kata Abdul Hakim usai Seminar Penjaminan Mutu Pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Budi Luhur, di Jalan Kerkoff,Kota Cimahi,kemarin. Pihaknya mengaku terus mendorong PT swasta segera melakukan berbagai pembenahan guna meraih predikat akreditasi. Menurut Abdul Hakim,dari ratusan PT swasta di Jabar dan Banten, kebanyakan masih belum bisa memenuhi standar dalam hal tenaga pendidik (dosen), kurikulum perkuliahan, hingga fasilitas pendukung seperti laboratorium. ”Kami terus mendorong mereka (PT swasta), salah satunya dengan memberikan bimbingan konsultasi terkait upaya untuk memperoleh predikat akreditasi,” akunya. Padahal, kata Abdul Halim, untuk mendapatkan predikat akreditasitersebuttidaksulit.PT swasta tinggal menyiapkan diri, baik dari sisi manajemen pendidikannya maupun fasilitas pendukung kegiatan perkuliahan. Setelah siap, lanjut Abdul Hakim, pihak Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) tinggal melakukan langkah verifikasi. ”Jika dihitung waktunya, jika hasil verifikasi memenuhi syarat,BAN PT akan mengeluarkan predikat akreditasi dalam waktu paling lama dua bulan,”tuturnya. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan(STIkes) PambudiLuhur Ijun Ridwan Susanto mengatakan, pihaknya sudah berhasil meraih predikat akreditasi. Bahkan, lanjut Ijun, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan standar kualitas pendidikan,salah satunya dengan pembentukan lembaga penjaminan mutu. Menurut Ijun,langkah pembenahan dilakukan agar lulusan Stikes Budi Luhur mampu menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi dan dapat diterima oleh masyarakat. ”Kami pun kini membuka program profesi untuk tenaga perawat, semua itu semata-mata agar lulusan Stikes Budi Luhur memiliki kompetensi dan kualitas pendidikan yang bisa diterima di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya. agung bakti sarasa |
Home »
» 400.000 Mahasiswa di Jabar Terancam Tak Wisuda
0 komentar:
Post a Comment