INILAH.COM, Purwakarta – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, di 2012 ini pemerintah mulai mengubah tata kelola sekolah tidak lagi pada pendekatan formal. Melainkan dibuat secara lebih familiar melalui konsepsi sederhana. Program yang bakal menjadi prioritasnya yakni dengan membangun satu kelas satu toilet.
Pola tersebut, memfokuskan pada kebersihan kelas, kreativitas siswa, serta sarana toilet. Ketiga fokus ini akan terus digenjot dalam program-program yang menargetkan kenyamanan Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Tujuannya, setiap sekolah tidak lagi memiliki dua atau tiga toilet yang tentunya digunakan secara bersama-sama oleh ratusan murid. Sebab, jika polanya terus seperti ini justru tidak menumbuhkan kesadaran hidup bersih.
"Jika satu kelas satu toilet, tanggung jawab untuk menciptakan kebersihan kelas akan lebih maksimal. Selain itu siswa tidak perlu berebut kalau hendak masuk toilet," kata Dedi di sela-sela acara pelatihan tata kelola sekolah yang diselenggarakan PT Japfa Comfeed Indonesia, di Desa Taringgul Tonggoh, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Kamis (26/1/2012)
Disebutkan Dedi, untuk merealisasikan program tersebut memang membutuhkan anggaran cukup besar. Akan tetapi kondisi tersebut tidak menjadi masalah setelah adanya perubahan peruntukan Dana Alokasi Khusus (DAK), yang tadinya untuk alat peraga dan buku kini dialokasikan bagi kepentingan infrastruktur sekolah. Sehingga tidak mustahil rencana itu bakal cepat terlaksana, meskipun pelaksanaannya secara bertahap. Adapun jatah DAK 2012 sebesar Rp17 miliar dirasanya mencukupi.[ang]
Pola tersebut, memfokuskan pada kebersihan kelas, kreativitas siswa, serta sarana toilet. Ketiga fokus ini akan terus digenjot dalam program-program yang menargetkan kenyamanan Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Tujuannya, setiap sekolah tidak lagi memiliki dua atau tiga toilet yang tentunya digunakan secara bersama-sama oleh ratusan murid. Sebab, jika polanya terus seperti ini justru tidak menumbuhkan kesadaran hidup bersih.
"Jika satu kelas satu toilet, tanggung jawab untuk menciptakan kebersihan kelas akan lebih maksimal. Selain itu siswa tidak perlu berebut kalau hendak masuk toilet," kata Dedi di sela-sela acara pelatihan tata kelola sekolah yang diselenggarakan PT Japfa Comfeed Indonesia, di Desa Taringgul Tonggoh, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Kamis (26/1/2012)
Disebutkan Dedi, untuk merealisasikan program tersebut memang membutuhkan anggaran cukup besar. Akan tetapi kondisi tersebut tidak menjadi masalah setelah adanya perubahan peruntukan Dana Alokasi Khusus (DAK), yang tadinya untuk alat peraga dan buku kini dialokasikan bagi kepentingan infrastruktur sekolah. Sehingga tidak mustahil rencana itu bakal cepat terlaksana, meskipun pelaksanaannya secara bertahap. Adapun jatah DAK 2012 sebesar Rp17 miliar dirasanya mencukupi.[ang]
0 komentar:
Post a Comment