Selasa, 18 Oktober 2011 21:02 wib
Ilham menerima bantuan dari Pemkab Nganjuk. (Dok: Sun TV)
NGANJUK - Setelah menjadi sorotan media massa, Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, akhirnya turun tangan membantu Okim, bocah yatim piatu berusia 13 tahun yang harus bekerja menjadi penambang pasir demi menghidupi dua adiknya. Pemkab berjanji akan menyekolahkan Okim dan dua adiknya sampai SMA.
Seperti hari-hari biasanya, pagi sebelum berangkat menambang pasir di Sungai Widas, pemilik nama lengkap Riswan Nur Rokim itu terlebih dahulu mengurus dua adiknya yang akan berangkat sekolah di Desa Bukur, Kecamatan Patianrowo.
Di sela-sela kesibukannya menambang pasir, Selasa (18/10/2011) siang tadi, Okim dikunjungi para pejabat di lingkungan Pemkab Nganjuk. turut hadir Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pendidikan, Camat Patianrowo, hingga perangkat Desa Bukur.
Sejak kondisinya yang memprihatinkan terekspos media massa, perhatian terhadap Okim terus mengalir. Tak hanya sekadar memberi bantuan sembako, mereka juga menawarkan pendidikan gratris hingga SMA kepada Okim dan dua adiknya.
Namun Okim harus mau meninggalkan rumah dan tinggal di panti asuhan anak milik Dinas Provinsi Jawa Timur di Jalan Veteran, Kota Nganjuk.
Awalnya Okim mengaku berat meninggalkan rumah, namun setelah dirayu dia akhirnya menerima tawaran tersebut.
Okim mengaku enggan bersekolah karena di rumah tidak ada yang bekerja menghidupi kedua adiknya. Orangtuanya sudah lama meninggal dan kini tinggal bersama neneknya, Mbah Kasti.
Lantaran sudah berusia lanjut, Mbah Kasti juga sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan cucunya.
Tak hanya terhadap Okim dan dua adiknya, Pemkab Nganjuk juga menawarkan kepada Mbah Kasti untuk tinggal di panti jompo agar kebutuhan sehari-harinya dapat terpenuhi.
Saat ditanya mengapa pemerintah terkesan lamban memberikan bantuan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk M Mahfud mengakui selama ini tidak ada laporan sehingga dinas baru mengetahui dari media massa.
Dinas Sosial, kata Mahfud, berjanji secepatnya akan mengurus kelengkapan Okim agar segera bisa sekolah dan mengejar cita-citanya menjadi polisi.
(Mukhtar Bagus/Sindo TV/rfa)
Seperti hari-hari biasanya, pagi sebelum berangkat menambang pasir di Sungai Widas, pemilik nama lengkap Riswan Nur Rokim itu terlebih dahulu mengurus dua adiknya yang akan berangkat sekolah di Desa Bukur, Kecamatan Patianrowo.
Di sela-sela kesibukannya menambang pasir, Selasa (18/10/2011) siang tadi, Okim dikunjungi para pejabat di lingkungan Pemkab Nganjuk. turut hadir Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pendidikan, Camat Patianrowo, hingga perangkat Desa Bukur.
Sejak kondisinya yang memprihatinkan terekspos media massa, perhatian terhadap Okim terus mengalir. Tak hanya sekadar memberi bantuan sembako, mereka juga menawarkan pendidikan gratris hingga SMA kepada Okim dan dua adiknya.
Namun Okim harus mau meninggalkan rumah dan tinggal di panti asuhan anak milik Dinas Provinsi Jawa Timur di Jalan Veteran, Kota Nganjuk.
Awalnya Okim mengaku berat meninggalkan rumah, namun setelah dirayu dia akhirnya menerima tawaran tersebut.
Okim mengaku enggan bersekolah karena di rumah tidak ada yang bekerja menghidupi kedua adiknya. Orangtuanya sudah lama meninggal dan kini tinggal bersama neneknya, Mbah Kasti.
Lantaran sudah berusia lanjut, Mbah Kasti juga sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan cucunya.
Tak hanya terhadap Okim dan dua adiknya, Pemkab Nganjuk juga menawarkan kepada Mbah Kasti untuk tinggal di panti jompo agar kebutuhan sehari-harinya dapat terpenuhi.
Saat ditanya mengapa pemerintah terkesan lamban memberikan bantuan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nganjuk M Mahfud mengakui selama ini tidak ada laporan sehingga dinas baru mengetahui dari media massa.
Dinas Sosial, kata Mahfud, berjanji secepatnya akan mengurus kelengkapan Okim agar segera bisa sekolah dan mengejar cita-citanya menjadi polisi.
(Mukhtar Bagus/Sindo TV/rfa)
0 komentar:
Post a Comment