INILAH.COM, Purwakarta - Pada 2015 mendatang, sedikitnya 600 guru di Purwakarta akan memasuki masa pensiun. Untuk itu, pemkab setempat mulai tahun ini sudah mempersiapkan calon penggantinya. Yaitu, para guru yang sudah menjadi honorer lebih dari lima tahun.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, pemkab belum bisa membuka lowongan CPNS dari kalangan umum. Karena tenaga honorer masih berjumlah 4.000 orang lagi. Dengan begitu, ketika para guru ini banyak yang pensiun, maka tenaga honorer yang akan menggantinya.
"Tenaga honorer yang akan diprioritaskan yaitu yang sudah mengabdi lebih dari lima tahun," kata Dedi kepada INILAH.COM, belum lama ini.
Disebutkan Dedi, para tenaga honorer ini sangat sulit menjadi CPNS. Pasalnya, persyaratannya terlalu rumit. Untuk guru saja, minimal saat ini harus lulusan strata satu. Karena itu, banyak guru honorer yang kuliah lagi.
Setelah mereka selesai kuliah, ketika mengikuti seleksi CPNS persyaratannya sama saja dengan pelamar pada umumnya. Seharusnya, ada kemudahan bagi guru honorer karena mereka sudah mengabdi lama di sekolah masing-masing. Tak jarang guru honorer tersalip oleh lulusan yang lebih muda.
Untuk itu, pemkab akan mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk juga, persoalan penempatan guru. Jadi, jangan sampai jumlah guru satu kecamatan dengan kecamatan lainnya tidak seimbang.
Terkait dengan pengganti guru yang akan pensiun, lanjut Dedi, pihaknya akan berkoordinasi dengan pusat. Supaya, semua guru honorer guru di Purwakarta bisa diangkat semua menjadi PNS. Jika semua honorer statusnya sudah meningkat, maka pemkab bisa merekrut lagi masyarakat untuk dijadikan tenaga honorer.
Secara terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Purwakarta M Fajar Sidik menyebutkan, dalam setiap tahun antara 160 sampai 180 orang guru pensiun. Mereka yang pensiun telah memasuki usia pensiun 56 tahun.
Adapun untuk data pensiun sampai 2015, BKD masih menginventarisasi. Pasalnya, harus didata guru yang sudah memenuhi batas usia pensiun dan yang belum. Guru yang pensiun itu, bisa diperpanjang jika memiliki jabatan struktural. "Meskipun banyak yang pensiun, tapi kami belum bisa membuka CPNS secara umum," tegas Fajar.[ang]
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, pemkab belum bisa membuka lowongan CPNS dari kalangan umum. Karena tenaga honorer masih berjumlah 4.000 orang lagi. Dengan begitu, ketika para guru ini banyak yang pensiun, maka tenaga honorer yang akan menggantinya.
"Tenaga honorer yang akan diprioritaskan yaitu yang sudah mengabdi lebih dari lima tahun," kata Dedi kepada INILAH.COM, belum lama ini.
Disebutkan Dedi, para tenaga honorer ini sangat sulit menjadi CPNS. Pasalnya, persyaratannya terlalu rumit. Untuk guru saja, minimal saat ini harus lulusan strata satu. Karena itu, banyak guru honorer yang kuliah lagi.
Setelah mereka selesai kuliah, ketika mengikuti seleksi CPNS persyaratannya sama saja dengan pelamar pada umumnya. Seharusnya, ada kemudahan bagi guru honorer karena mereka sudah mengabdi lama di sekolah masing-masing. Tak jarang guru honorer tersalip oleh lulusan yang lebih muda.
Untuk itu, pemkab akan mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk juga, persoalan penempatan guru. Jadi, jangan sampai jumlah guru satu kecamatan dengan kecamatan lainnya tidak seimbang.
Terkait dengan pengganti guru yang akan pensiun, lanjut Dedi, pihaknya akan berkoordinasi dengan pusat. Supaya, semua guru honorer guru di Purwakarta bisa diangkat semua menjadi PNS. Jika semua honorer statusnya sudah meningkat, maka pemkab bisa merekrut lagi masyarakat untuk dijadikan tenaga honorer.
Secara terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Purwakarta M Fajar Sidik menyebutkan, dalam setiap tahun antara 160 sampai 180 orang guru pensiun. Mereka yang pensiun telah memasuki usia pensiun 56 tahun.
Adapun untuk data pensiun sampai 2015, BKD masih menginventarisasi. Pasalnya, harus didata guru yang sudah memenuhi batas usia pensiun dan yang belum. Guru yang pensiun itu, bisa diperpanjang jika memiliki jabatan struktural. "Meskipun banyak yang pensiun, tapi kami belum bisa membuka CPNS secara umum," tegas Fajar.[ang]
Oleh: Asep Mulyana
Minggu, 5 Februari 2012, 20:16 WIB
Minggu, 5 Februari 2012, 20:16 WIB
0 komentar:
Post a Comment