Minggu, 16 Oktober 2011 18:15 wib
Bocah pencari pasir
NGANJUK - Sungguh malang dan memilukan nasib Riswan Nur Rokim alias Okim (13) asal Desa Bukur, Kecamatan Lengkong, Nganjuk, Jawa Timur, Dirinya harus bersusah payah untuk bertahan hidup bersama dua adiknya yang masih kecil.
Riswan harus bekerja berat menjadi tukang cari pasir untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menyekolahkan dua adiknya karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Setiap hari bocah tersebut harus kedinginan akibat berendam dan menyelam di sungai Widas untuk mencari pasir. Setelah itu dirinya juga harus memanggul pasir itu naik ketas setinggi 10 meter.
Menurut Riswan ayahnya meninggal karena sakit saat ia duduk di bangku kelas IV. Selang setahun, ibunya kemudian meninggal karena sakit. Dirinya dan adiknya selanjutnya diasuh oleh neneknya yang kini juga sudah berusia lanjut dan tak mampu bekerja.
Tak ingin dua adiknya Sugeng (11) dan Yuliana (5) bernasib sama, Riswan memilih keluar dari sekolah dan selanjutnya bekerja. Dan hasilnya itu kini Sugeng sudah duduk di bangku kelas IV dan adiknya duduk di bangku taman kanak-kanak. Dan ditengah kesibukannya itu Riswan mengaku juga harus menjemput adiknya yang duduk di bangku TK.
Selain itu dirinya juga mengaku pendapatanya bekerja sebagai pencari pasir tidak besar. Terkadang selama dua hari Riswan hanya memperoleh uang Rp50 ribu bahkan terkadang tidak mendapatkan. Meski demikian Riswan mengaku senang dan bangga bisa membiayai sekolah adik-adiknya.
(Mukhtar Bagus/SUN TV/crl)
Riswan harus bekerja berat menjadi tukang cari pasir untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menyekolahkan dua adiknya karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Setiap hari bocah tersebut harus kedinginan akibat berendam dan menyelam di sungai Widas untuk mencari pasir. Setelah itu dirinya juga harus memanggul pasir itu naik ketas setinggi 10 meter.
Menurut Riswan ayahnya meninggal karena sakit saat ia duduk di bangku kelas IV. Selang setahun, ibunya kemudian meninggal karena sakit. Dirinya dan adiknya selanjutnya diasuh oleh neneknya yang kini juga sudah berusia lanjut dan tak mampu bekerja.
Tak ingin dua adiknya Sugeng (11) dan Yuliana (5) bernasib sama, Riswan memilih keluar dari sekolah dan selanjutnya bekerja. Dan hasilnya itu kini Sugeng sudah duduk di bangku kelas IV dan adiknya duduk di bangku taman kanak-kanak. Dan ditengah kesibukannya itu Riswan mengaku juga harus menjemput adiknya yang duduk di bangku TK.
Selain itu dirinya juga mengaku pendapatanya bekerja sebagai pencari pasir tidak besar. Terkadang selama dua hari Riswan hanya memperoleh uang Rp50 ribu bahkan terkadang tidak mendapatkan. Meski demikian Riswan mengaku senang dan bangga bisa membiayai sekolah adik-adiknya.
(Mukhtar Bagus/SUN TV/crl)
0 komentar:
Post a Comment