Sabtu, 21/01/2012 - 01:34
SUBANG, (PRLM).- Kemampuan Indonesia untuk menghasilkan alat utama sistem pertahanan (alutsista) terus meningkat. Dalam hal ini, PT Dahana (Persero), kini mampu memproduksi bom P-100, blast effect bomb, dan roket R-Han.
Hal itu terungkap dalam kunjungan Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta ke Energetic Material Center (EMC) PT Dahana (Persero) di Jalan Raya Subang-Cikamurang, Cibogo, Subang, Jumat (20/1/12).
Dirut PT Dahana (Persero) Tanto Dirgantoro menyatakan, pihaknya komit untuk terus mengembangkan alutsista tersebut. Hal itu bertujuan untuk tercapainya kemandirian bangsa dalam menghasilkan alutsista.
Disebutkan, selain memproduksi bahan berenergi tinggi untuk militer rencanya pabrik ini juga akan memproduksi bahan peledak guna untuk komersial khusunya untuk keperluan pertambangan migas, pertambangan umum dan konstruksi.
"PT Dahana sebagai salah satu BUMN akan terus berupaya mengoptimalkan perolehan bisnis dari jasa peledakan terutama pengeboran (drilling), blasting (peledakan), jasa-jasa terkait lainnya serta memperbanyak aneka produk explosive manufacturing," katanya.
Menurut Deputi Direktur Perencanaan Perusahaan dan Logistik PT Dahana, Heri Heriswan, bom P-100 untuk mempersenjatai pesawat tempur Sukhoi yang selama ini diimpor dari Bulgaria dan negara-negara Eropa Timut, kini sudah bisa diproduksi. Bom kaliber 100 kiogram ini dibuat bekerja sama dengan Sari Bahari.
Sedangkan, roket R-Han yang mempunyai jangkauan 15-20 kilometer diproduksi Dahana bersama PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT Krakatau Steel. Saat ini sudah 22 roket diluncurkan.
"Sebanyak 78 roket R-Han akan diluncurkan pada tahun ini, sehingga pada 2012 yang sudah diluncurkan menjadi 100 buah. Dalam lima tahun ke depan menjadi 1.000 buah roket. Dengan demikian, roket ini makin terbukti andal," kata Heri. (A-78/A-26)*** (Sumber)
0 komentar:
Post a Comment